Rangkuman Bab II-V
Dosen Pembimbing: Ibu Annur Husnul Khotimah, SPsi.,MPsi
Disusun Oleh:
Nama: Jeffry
NPM: 15214614
Kelas: 1EA20
Nama: Jeffry
NPM: 15214614
Kelas: 1EA20
Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
2014
Universitas Gunadarma
2014
BAB II
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A.Manusia
Dalam
kehidupan ini, manusia memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari
banyak segi. Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari
partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki
oleh manusia(ilmu kimia). Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik
yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu
fisik), manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan
makhluk mamalia(biologi).
Dalam
ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan
atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus
(ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapta berdiri
sendiri ( sosiologi). Makhluk yang selalu ingin mempunyai ekuasaan (politik).
Makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat). Dan lain
sebagainya.
1. Manusia terdapat 4 unsur yang saling terkait seperti:
a. Jasad, yaitu : badan kasar
manuasia yang dapat di raba dan menempati ruang dan waktu
b.
Hayat, yaitu : mengandung unsur hidup, yang di tandai dengan gerak.
c. Ruh
yaitu : bimbingan dan pimpinan dari tuhan, daya yang bekerja secara spiritual
dan memahami kebenaran.
d. Nafas, dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran
tentang diri sendiri
Manusia terdiri dari :
a. Id :
bagian yang tidak tampak , yang merupakan struktur kepribadian yang paling
primitif dan paling tidak tampak. Id merupakan libido murni, atau energy psikis
yang menunjukan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex.
b. Ego : merupakan bagian atau
struktur kepribadian yang pertama kali di bedakan dari Id, sering kali di sebut
sebagai kepribadian “eksekutif” karena perannya dalam menghubungkan energi Id
ke dalam saluran sosial yang dapat di mengerti oleh orang lain.
c.
Superego : merupakan struktur kepribadian yang
paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Di bandingkan dengan Id
dan ego, yang berkembang secara internal dalam individu, superego terbentuk
dari lingkungan eksternal.
B. Hakekat
Manusia
a. Mahluk
ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai salah satu kesatuan yang
utuh
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat,di raba,di rasa, wujudnya kongrit tetapi tidak abadi.Jika manusia meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat di dalam tubuh tidak dapat dilihat,tidak dapat di raba, sifatnya abstrak tetapi abadi.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat,di raba,di rasa, wujudnya kongrit tetapi tidak abadi.Jika manusia meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat di dalam tubuh tidak dapat dilihat,tidak dapat di raba, sifatnya abstrak tetapi abadi.
b. Mahluk
ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika di bandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempurnaan terletak pada adab dan
budayanya, karena manusia di lengkapi oleh penciptanya dengan akal,perasaan,
dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia. Dengan akal (ratio) manusia
mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Daya rasa (perasaan) dalam
diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani.
Perasaan indrawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra, tingkatnya
rendah dan terdapat di manusia ataupun binatang,
Perasaan
rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya :
1. Perasaan
intelektual, yaitu petasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
2. Perasaan
estetis, yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan.
3. Perasaan
etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
4. Perasaan diri, yaitu
perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain.
5. Perasaan sosial, yaitu
perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat,
ikut merasakan kehidupan orang lain.
6. Perasaan
religious, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.
Adanya kehendak dari setiap manusia
mampu menciptakan perilaku tentang kebaikan menurut moral
seperti:
a. Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi
b.
Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi)
C. Kepribadian Bangsa Timur
Menurut L.K Hsu, untuk menghindari pendekatan terhadap jiwa
manusia, hanya sebagai subyek yang terkandung dalam batas individu yang terisolasi,
maka Hsu mengembangkan konsep bahwa ada 8 daerah yang seolah seperti lingkaran
konsetris sekitar diri pribadi, yaitu:
a.
Nomor 7 dan 6: Disebut daerah tak sadar dan sub sadar. Kedua lingkaran itu
berada di daerah pedalaman dari alam jiwa individu dan terdiri dari bahan
pikiran dan gagasan yang telah terdesak ke dalam, sehingga tidak disadari lagi
oleh individu yang bersangkutan.
b. Nomor 5: Disebut kesadaran yang tak dinyatakan
(unexpressed conscious).Lingkaran itu terdiri dari pikiran dan gagasan yang di
sadari oleh individu tersebut, tapi disimpannya saja di alam jiwanya sendiri.
Hal ini disebabkan karena ada kemungkinan, bahwa:
a. Ia takut salah dan takut dimarahi
b. Sungkan menyatakan atau karena belum yakin bahwa ia akan
mendapat respons
c. ia malu karena takut ditertawakan
d. ia tidak bisa menemukan kata-kata atau perumusan yang
cocok untuk menyatakan gagasan yang bersangkutan kepada sesamanya.
c. Nomor 4: disebut kesadaran yang dinyatakan (expressed
conscious).Lingkaran ini di dalam alam jiwa manusia mengandung pikiran, gagasan
dan perasaan yang dapat dinyatakan secara terbuka oleh si individu.
d. Nomor 3: disebut lingkaran hubungan karib,mengandung
konsepsi tentang orang-orang, binatang-binatang atau benda-benda yang oleh si
individu diajak bergaul secara mesra dan karib.
e. Nomor 2: disebut lingkungan hubungan berguna, tidak lagi
ditandai oleh sikap sayang dan mesra.
f. Nomor 1: disebut lingkaran hubungan jauh,terdiri dari
pikiran dan sikap alam jiwa manusia tentang manusia,benda-benda,alat-alat
pengetahuan dan adat yang ada dalam kebudayaan dan masyarakat sendiri.
g. Nomor 0 disebut lingkungan dari luar, terdiri dari
pikiran-pikiran dan anggapan yang hampir sama dengan pikiran yang terletak
dalam lingkungan nomor 1. Hanya bedanya dari pikiran dan gagasan yang diluar
masyarakat Indonesia
Pada
bagian Psiko-sosiagram, daerah lingkaran nomor 4 dibatasi dengan garis yang
digambarkan lebih tebal dari garis lainnya. Garis itu menggambarkan batas dari
alam jiwa individu.
D. Pengertian Kebudayaan
Menurut Melville J. herkovits dan Bronislaw Malinowski,
Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Herkovits
memandang kebudayaan sebagai superorganic, karena kebudayaan yang turun-temurun
dari generasi ke generasi hidup terus.
Kebudayaan berasal
dari bahasa Sansekerta yaitu dari kata Budhayah yang berarti budi atau akal.
E. Unsur-Unsur Kebudayaan
Menurut
C. Kluckhohn ada 7 unsur kebudayaan Universal yaitu:
a. Sistem
religi ( sistem kepercayaan)
Manusia sebagai Homo Religicus, Manusia yang memiliki kecerdasan dan pikiran dan perasaan luhur, akan mengetahui bahwa di atas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar. Karena itu, manusia takut, sehingga menyembahnya dan lahirlah keercayaan yang sekarang menjadi agama.
Manusia sebagai Homo Religicus, Manusia yang memiliki kecerdasan dan pikiran dan perasaan luhur, akan mengetahui bahwa di atas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar. Karena itu, manusia takut, sehingga menyembahnya dan lahirlah keercayaan yang sekarang menjadi agama.
b. Sistem organisasi kemasyarakatan
Manusia ssebagai Homo Socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah, namun
memiliki akal, maka disusunlah organisasi kemsyarakatan yang dimana manusia
akan bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
c. sistem pengetahuan
Manusia sebagai Homo Sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri. Disamping itu, terdapat juga orang lain. Kemampuan manusia mengingat-ingat apa yang telah diakui kemudian menyampaikannya kepasa orang lain melalui bahasa, dan dapat menyebabkan pengetahuan yang menyebar luas. Akan mendapatkan hasil lebih apabila pengetahuan itu dibukakan, maka penyebarannya dapat dibukakan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
d. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
Manusia sebagai Homo Sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri. Disamping itu, terdapat juga orang lain. Kemampuan manusia mengingat-ingat apa yang telah diakui kemudian menyampaikannya kepasa orang lain melalui bahasa, dan dapat menyebabkan pengetahuan yang menyebar luas. Akan mendapatkan hasil lebih apabila pengetahuan itu dibukakan, maka penyebarannya dapat dibukakan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
d. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
e. Sistem
teknologi dan peralatan
Manusia sebagai Homo Faber. Bersumber dari pemikiran manusia yang cerdas dan dibantu dengan tangannya yang dapat memegang sesuatu dengan sesuatu dengan erat, manusia dapat membuat dan mempergunakan alat, dengan alat-alat ciptaannya itulah manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya daripada binatang.
Manusia sebagai Homo Faber. Bersumber dari pemikiran manusia yang cerdas dan dibantu dengan tangannya yang dapat memegang sesuatu dengan sesuatu dengan erat, manusia dapat membuat dan mempergunakan alat, dengan alat-alat ciptaannya itulah manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya daripada binatang.
f. Bahasa
Manusia sebagai Homo Longuens. Bahasa manusia pada
mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda (kode) yang kemudian disempurnakan
dalam bahasa lisan sampai tulisan.
g. Kesenian
g. Kesenian
Manusia sebagai Homo Aesteticus. Setelah manusia
dapat mencukupi kebutuhan fisiknya, maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya untuk
dipuaskan. Manusia bukan lagi semata-mata memenuhi kebutuhan isi perut saja,
mereka juga perlu pandangan mata yang indah, suara merdu, yang semuanya dapat
dipenuhi melalu kesenian.
F. Wujud Kebudayaan
Menurut
Dimensi Wujudnya, kebudayaan mempunyai 3 wujud:
1. Kompleks gagasan konsep, dan pemikiran manusia
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak,
tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang bisa disebut pikiran.
Beberapa aktivitas manusia yang saling beriteraksi,
saling kongkret dapat diamati atau diobservasi. Wujud ini disebut sistem sosial
2. Kompleks
aktivitas
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat
kongkret, dapat di amati atau diobservasi. Wujud ini sering disebut sistem
sosial, Sistem sosial bersifat kongkret, terjadi di sekeliling kita sehari-hari
bisa diobservasi, di foto dan didokumentasi.
3. Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak
lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk
mencapai tujuannya. Aktivitas karya manusia tersebut menghasilkan benda untuk
berbagai keperluan hidupnya.
Ketiga
wujud kebudayaan tersebut, dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat tak berpisah
satu sama yang lainnya.
G. Orientasi Nilai Budaya
Menurut C,Kluckhohn
Sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal
menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1. Hakekat
hidup manusia (MH)
Hakekat hidup untuk manusia setiap kebudayaan berbeda secara
ekstrem ada yang berusaha untuk memandang hidup,ada pula denga pola kelakuan
tertentu yang mengganggap hidup sebagai hal yang baik “mengisi hidup”
2. Hahekat
karya manusia (MK)
Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda. Di antaranya ada
yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup karya memberikan kedudukan
atau kehormatan karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3. Hakekat
waktu manusia (WM)
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda ada yang
berpandangan mementingkan orientasi masa lampau ada pula yang berpandangan
untuk masa kini atau masa yang akan datang.
4. Hakekat
alam manusia (MA)
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi
alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin.
5. Hakekat
hubungan manusia (MN)
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan
manusia, baik secra horizontal (sesamanya) maupun secra vertical
(orientasi kepada tokoh tokoh) ada pula yang berpandangan individualistis
(menilai tinggi kekuatan sendiri).
H. Perubahan Kebudayaan
Semua kebudayaan tidak ada yang
statis, melainkan selalu dinamika dan gerak.
Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tadi.
Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tadi.
Gerak/ perubahan ini disebabkan oleh
beberapa hal seperti:
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan
kebudayaan sendiri. Misal jumlah penduduk
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat
mereka hidup.jika masyarakat terbuka maka cenderung berubah lebih cepat.
Perubahan juga
terjadi karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru khususnya
teknologi dan inovasi
Perubahan sosial
adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu
masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya
nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola-pola perilaku diantara kelompok-kelompok
dalam masyarakat
Perubahan kebudayaan
adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para
warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain
aturan dan norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan.
Sedangkan perubahan
kebudayaan atau akulturasi terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan
kebudayaan tertentu di hadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang
berbeda. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala mempermudah berlangsungnya
akulturasi tersebut. Beberapa masalah yang menyangkut proses tadi adalah :
a. Unsur-unsur
kebudayaan asing manakah yang mudah diterima
b. Unsur-unsur
kebudayaan asing manakah yang sulit di terima
c. Individu-individu
manakah yang cepat menerima unsur-unsur yang baru
d. Ketegangan-ketegangan-ketegangan
apakah yang timbul sebagai akibat akulturasi tersebut.
1. Pada
umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah :
a. Unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang
terutama sangat mudah di pakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat
yang menerimanya.
b. Unsur-unsur
yang terbukti mambawa manfaat besar.
c. Unsur-unsur yang dengan mudah di sesuaikan dengan
keadaan masyarakat yang menerima unsur-unsur tersebut.
2. Unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima
oleh sesuatu masyarakat adalah misalnya:
a. Unsur
yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi
b. Unsur
yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi.
3. Pada umunya generasi muda di anggap sebagai individu-individu
yang cepat menerima unur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses
akulturasi.sebaliknya generasi tua, di anggap sebagai orang-orang kolot yang
sukar menerima unsur baru.
4. Suatu masyarakat yang terkena proses
akulturasi,selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan
tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.. Perubahan
masyarakat dianggap oleh golongan tersebut sebagai keadaan krisis yang
membahayakan keutuhan masyarakat
Berbagai faktor yang mempengaruhi
diterima atau tidaknya suatu kebudayaan baru diantaranya :
1. Terbatasnya masyarkat memiliki hungan atau
kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar
masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang
dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama maka
penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan dan harus disensor sulu oleh
berbagai ukuran yang berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut
menentukan proses penerimaan kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika
sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan-landasan bagi
diterimanaya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5. Apabila unsur yang baru itu meniliki skala
kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh
warga masyarakat yang bersangkutan.
I. Kaitan
Manusia Dan Kebudayaan
Secara sederhana hungan antara manusia dan kebudayaan adalah
manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang di
laksanakan manusia.
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai
dwitunggal, maksudnya bahwa malaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan
satu kesatuan. Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat
di pandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat di nyatakan
sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain.
Proses diakletis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
1. Eksternalisasi: yaitu proses dimana manusia
mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivitas: yaitu proses di mana masyarakat
menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan
berhadapan dengan manusia.
3. Internalisasi: yaitu proses dimana masyarakat
disergap kembali oleh manusia.
Manusia dan kebudayaan, atau manusia
dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan erat satu sama lain.
Bab III
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
Hampir setiap jaman
sastra mempunyai peranan yang lebih penting alasan pertama, karena sastra
mempunyai bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung
hampir semua pernyataan kegiatan manusia.
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Filsafat yang menggunakan bahasa juga merupakan abstraksi
Sastra didukung oleh cerita agar lebih menarik, dan dengan cerita orang mudah memberikan gagasan-gagasannya.
B. Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Prosa
prosa dalam bahasa Indonesia merupakan cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran,lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Filsafat yang menggunakan bahasa juga merupakan abstraksi
Sastra didukung oleh cerita agar lebih menarik, dan dengan cerita orang mudah memberikan gagasan-gagasannya.
B. Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Prosa
prosa dalam bahasa Indonesia merupakan cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran,lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.
Prosa ada 2 tipe yaitu Prosa lama dan Baru
Prosa lama meliputi :
1. Dongeng-dongeng
2. Hikayat
3. Sejarah
4. Epos
5. Cerita Pelipur Lara.
B. prosa baru meliputi :
1. Cerita Pendek
2. Roman / Novel
3. Biografi
4. Kisah
5. Otobiografi.
Nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain:
a. Prosa fiksi memberikan kesenangan:
Pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa yang dikisahkan
b. Prosa fiksi memberikan informasi :
memberikan informasi yang tidak ada dalam ensiklopedia
c. Prosa fiksi memberikan warisan cultural: menstimulasi imajinasi dan merupaka saran bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa
d. Prosa memberikan keseimbangan wawasan: seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu
c. Prosa fiksi memberikan warisan cultural: menstimulasi imajinasi dan merupaka saran bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa
d. Prosa memberikan keseimbangan wawasan: seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu
Berkenaan dengan moral, karya sastra
dibagi 2 yaitu:
a. Karya sastra yang menyuarakan
aspirasi jamannya
b. Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya
b. Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya
D.
Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan dengan Puisi
Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa
penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang
artistik/ estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi
disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan
:
1. Figura
bahasa (figutrative language ) seperti gaya personifikasi, metafora,
perbandingan, alegori sehingga puisi menjadi segar hidup, menarik dan memberi
kejelasan gambaran angan.
2. Kata-kata
yang ambiqiuitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda
3. Kata-kata
berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan
pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4. Kata-kata
yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan
asosiasi-asosiasi tertentu.
5. Pengulangan
yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang di lukiskan,sehingga lebih
menggugah hati.
Alasan-alasan yang
melandasi penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagi
berikut :
1. Hubungan
puisi dengan pengalaman hidup manusia
2. Puisi
dan keinsyafan/kesadaran individual.
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat di ajak untuk dapat
menjenguk hati/penyair manusia, baik orang lain maupun diri sendiri.
3. Puisi
dan keinsyafan sosial
Secara imaginative puisi dapat menafsirkan situasi dasar
manusia sosial yang bisa berupa :
- Penderitaan atas ketidakadilan
- Perjuangan untuk kekuasaan
- Konflik dengan sesama
- Pemberontakan terhadap hukum Tuhan
Puisi
merupakan sesuatu yang hidup dalam metafisis, suatu impian yang berkribadian
sehingga sukar dihayati isinya, Walaupun demikian bila puisi dibaca dengan baik
setidaknya akan membantu pembaca dalam menafsirkannya.
Bab IV
Manusia dan Cinta Kasih
Manusia dan Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S
Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang
(kepada) ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan
kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas
kasihan.
Cinta mengandung arti mendalamnya rasa, sedangkan kasih
lebih keluarnya. Cinta yang mendalam itulah kasih yang dapat diwujudkan secara
nyata
Cinta memegang peranan penting dalam kehidupan
manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam hubungan perlkawinan,pembentukan
keluarga dan pemeliharaan anak hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan
manusiawi yang akrab.
Unsur-unsur dasar cinta, yaitu:
a. Pengasuhan: cinta seorang ibu pada anaknya
b. Tanggung Jawab: Sesuatu tindakan yang sama sekali suka rella yang dalam kasus hubungan ibu dan anak bayinya menunjukan penyelenggaraan atas hubungan fisik.
c. Perhatian: memperhatikan bahwa pribadi lain itu hendaknya berkembang dan membuka diri sebagaimana adanya
b. Tanggung Jawab: Sesuatu tindakan yang sama sekali suka rella yang dalam kasus hubungan ibu dan anak bayinya menunjukan penyelenggaraan atas hubungan fisik.
c. Perhatian: memperhatikan bahwa pribadi lain itu hendaknya berkembang dan membuka diri sebagaimana adanya
Menurut Dr. Sarlito W. Sarwono, cinta memiliki 3 unsur yaitu
a. Keterikatan: adanya perasaan untuk hanya bersama dia
b. Keintiman: adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.
c. Kemesraan : adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jau atau lama tidak bertemu, adanya ucapan yang mengungkapkan rasa sayang.
a. Keterikatan: adanya perasaan untuk hanya bersama dia
b. Keintiman: adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.
c. Kemesraan : adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jau atau lama tidak bertemu, adanya ucapan yang mengungkapkan rasa sayang.
Cinta tingkat rendah adalah cinta yang paling keji, hina dan
merusak rasa kemanusiaan.Beraneka ragam cinta tingkat rendah :
1. Cinta
kepada setan
2. Cinta
berdasarkan hawa nafsu
3. Cinta
yang lebih mengutamakan kecintaan pada orang tua, anak, istri, perniagaan dan
tepat tinggal.
Hikmah cinta adalah sangat besar. Hanya orang yang
telah diberi kefahaman dan kecerdasan oleh Allah sajalah yang mampu
merenungkannya. Diantara hikmah-hikmah tersebut adalah:
- Sesungguhnya cinta itu adalah ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia, karena setiap cinta akan mengalami berbagai macam rintangan.
- Fenomena cinta yang telah melekat di dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan pembakit yang palig besar di dalam melestarikan kehidupan lingkungan.
- Fenomena cinta merupakan faktor utama didalam kelanjutan hidup manula, dalam kenal-mengenalantar mereka.
- Fenemone cinta, jika diperhatikan merupakan pengikat yang paling kuat di dalam hubungan antar anggota keluarga, kerukunan masyarakat, mengasihi sesama makhluk hidup, menegakkan keamanan, ketentraman, dan keselamatan di segala penjuru bumi.
B. Cinta
Menurut Ajaran Agama
Dalam kehidupan manusia,cinta menampakan diri dalam berbagai
bentuk.Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang-kadang
mencintai orang lain. Atau juga istri dan anaknya, hartanya atau Tuhan.
Berbagai bentuk cinta dalam Al-Qur’an seperti:
- Cinta Diri
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri.
Manusia sengan untuk tetpa hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan
mengaktualisasikan diri.
- Cinta kepada sesama manusia
Agar manusia dapat hidup dangan penuh keserasian dan
keharmonisan dengan menusia lainnya, tidak boleh tidak harus membatasi cintanya
pada diri sendiri dan egoismenya.
- Cinta seksual
Cinta erat kaitannya dengan seksual. Sebab ilaha yang
bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian dan kerja sama antara suami
dan istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga.
Dorongan seksual penting untuk melahirkan keturunan
- Cinta kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dengan anak-anakanya tidak
terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dengan
anak-anakanya, maka para ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan
kebapakan bukanlah dorongan fisiolagis seperti halnya dorongan
keibuan,melainkan dorongan psikis.
- Cinta kepada Allah
Puncak cinta manusia yang paling jernih dan spiritual ialah
cintanya kepada Tuhan dan kerinduan kepada-Nya.
-
Cinta Kepada Rasul
Cinta kepada Rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta
Cinta kepada Rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta
C.
Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus
umum bahasa Indonesia karanngan W.J.S Poerwadaminta adalah perasaan sayang,
perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang
Orang tua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam-macam
dan juga sebaliknya. Cara pemberian cinta kaih orang tua terhadap anaknya dapat
di bedakan seperti:
1. Orang
tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif
Orang tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral-materil dengan sebanyak-banyaknya dan si anak menerima saja, mengiyakan tanpa memberi respon.
Orang tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral-materil dengan sebanyak-banyaknya dan si anak menerima saja, mengiyakan tanpa memberi respon.
2. Orang
tua bersifat pasif si anak bersifat aktif
Anak memberikan kasih saying berlebihan terhadap orang tuanya, sedangkan orang tua mendiamkan saja tingkah laku si anak.
Anak memberikan kasih saying berlebihan terhadap orang tuanya, sedangkan orang tua mendiamkan saja tingkah laku si anak.
3. Orang
tua bersifat pasif si anak bersifat pasif
Masing-masing membawa hidupnya dan tingkah lakunya sendiri.
Masing-masing membawa hidupnya dan tingkah lakunya sendiri.
4. Orang
tua bersifat aktif si anak bersifat aktif.
Orang tua dan anak saling memberi kasih sayang antar sesama
Orang tua dan anak saling memberi kasih sayang antar sesama
D. Kemesraan
Kemesraan
berasal dari kata dasar mesra yang artinya perasaan simpati yang akrab
kemesraan ialah hubungan akrab baik antara pria wanita yang sedang mabuk asmara
maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan
kasih sayang yang mendalam.
E. Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu menifestasi cinta manusia kepada
Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia
kepada Tuhan tidak dapat di pisahkan dari kehidupan manusia, Hal ini karena
pemujaan kepada Tuhan adalah inti nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.
Pemujaan itusebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengannya
Pemujaan itusebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengannya
F. Belas
Kasihan
Dalam
surat Yohanes di jelaskan ada tiga macam cinta.
Cinta agape ialah cinta manusia kepada Tuhan
Cinta philia ialah cinta ibu bapaknya (orang tua) dan saudara
ke tiga cinta Amor/eros ialah cinta antara pria dan wanita.
Cinta philia ialah cinta ibu bapaknya (orang tua) dan saudara
ke tiga cinta Amor/eros ialah cinta antara pria dan wanita.
Cinta
terhadap sesama. Cinta terhadap sesama merupakan perpaduan antara cinta agape
dan cinta philia.
Cinta
sesama ini diberikan istilah belas kasihan untuk membedakan antara cinta kepada
orang tua, pria-wanita, cinta kepada Tuhan.
Cara-cara menumpahkan belas
kasihan
Berbagai macam cara orang memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan kondisi. Ada yang memberikan uang, ada yang memberikan barang, ada yang memberikan pakaian, makanan dsb
Berbagai macam cara orang memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan kondisi. Ada yang memberikan uang, ada yang memberikan barang, ada yang memberikan pakaian, makanan dsb
G. Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antar
orang-orang yang sama-sama sebanding, sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta
kasih terhadap orang-orang yang lemah tanpa daya.
Cinta kasih erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan
pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok
yang smpai waktu itu terdapat diantara dua orang asing satu sama lain
Dalam cinta kasih erotis terdapat ekslisif yang tidak
terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Ciri-ciri
ekslusif dalam cinta kasih erotis ini perlu di bicarakan lebih lanjut. Kerap
kali ekslusivitas dalam cinta kasih erotis disalah tafsirkan dan di artikan
sebagai suatu ikatan hak milik.
Bab V
Manusia dan Keindahan
Manusia dan Keindahan
Kata
keindahan berasal dari kata Indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek
dsb. Benda yang mempunya sifat indah ialah segala hasil
seni, pemandangan alam, manusia, rumah tatanan, perabot rumah tangga, suara,
warna, dan sebagainya. Keindahan ada disegala bidang, maka dari itu keindahan
tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Keindahan adalah kebenaran,
keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan, keduanya punya nilai yang
sama yaitu abadi.
Keindahan bersifat universal,
artinya adalah tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera
mode, kedaerahan atau local.
A. Apakah
Keindahan itu?
Keindahan adalah suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati Karena
tidak jelas. Keindahan baru jelas jika duhubungkan dengan sesuatu yang berwujud
atau suatu karya. Keindahan baru dapat dinikmati jika sudah berwujud bentuk.
Menurut
The Liang Gie dalam buku “Garis Besar Estetika, keindahan diterjemahkan dengan
kata “beautiful”. Dalam bahasa Perancis “beau”, Italia dan Spanyol “bello”, dan
latin “bellum”.
Keindahan
menurut cakupannya orang harus membedakan antara keindahan sebgai suatu kwalita
abstrak dan sebagai sebeuah benda tertentu yang indah. Kata keindahan dibedakan
jadi beauty (keindahan) dan the beautiful (benda atau hal yang indah) dalam
bahasa Inggris.
Perbedaan menurut luasnya pengertian yaitu:
a.
Keindahan dalam arti luas
b. Keindahan dalam arti estetis murni
c. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan
b. Keindahan dalam arti estetis murni
c. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan
Kata indah dan keindahan sudah pernah disebutkan
beberapa tokoh besar di Yunani seperti Plato dan Aristoteles. Di Yunani ada
keindahan dalam arti estetis yang disebut “symmetria” untuk keindahan berdasar
penglihatan (missal karya pahat dan arsitektur) dan harmonia untuk keindahan
berdasarkan pendengaran (music)
Pengertian keindahan seluas-luasnya menjadi:
a.
Keindahan seni
b. Keindahan alam
c. Keindahan moral
d. Keindahan Intelektual
b. Keindahan alam
c. Keindahan moral
d. Keindahan Intelektual
Keindahan dalam arti estetis murni:
Menyangkut pnegalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya
Menyangkut pnegalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya
Keindahan dalam arti terbatas: lebih disempitkan
sehingga hanya menyangkut benda-benda yang diserapnya dengan penglihatan yakni
berupa bentuk dan warna.
Keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita
pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang disering disebut:
a.
Kesatuan (unity)
b. Keselarasan ( harmony)
c. Kesetangkupan ( symmetry)
d. keseimbangan (balance)
e. perlawanan (contrast)
b. Keselarasan ( harmony)
c. Kesetangkupan ( symmetry)
d. keseimbangan (balance)
e. perlawanan (contrast)
Kesimpulannya keindahan tersusun dari berbagai
keselarasan dan kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata.
b. Nilai
Estetik
Nilai yang berhubungan dengan segala
sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik.
Di bidang filsafat, istilah nilai
sering dipakai sebagai suatu kata benda abstrak yang berarti keberhargaan
(worth) atau kebaikan (goodness)
Nilai ada yang membedakan antara
nilai subyektif dan obyektif atau ada yang membedakan nilai perseorangan dan
nilai kemasyarakatan, penggolongan pentingnya adalah nilai ekstrinsik dan
instrinsik.
Sebab
Manusia Menciptakan Keindahan
Alasan/motivasi dan tujuan seniman
menciptakan keindahan:
1. Tata nilai yang telah usang
Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan
Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan
2. Kemerosotan Zaman
merosotnya moral manusia seperti tingkah laku dan perbuatan yang bejad terutama dari dari segi kebutuhan seksual.
merosotnya moral manusia seperti tingkah laku dan perbuatan yang bejad terutama dari dari segi kebutuhan seksual.
3. Penderitaan Manusia
Banyak factor yang membuat manusia itu menderita, tapi yang paling menentukan adalah factor manusianya sendiri.
Banyak factor yang membuat manusia itu menderita, tapi yang paling menentukan adalah factor manusianya sendiri.
4. Keagungan Tuhan
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam.
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam.
B.
Renungan
Renungan berasal
dari kata renung :artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu
dengan dalam-dalam, Renungan adalah hasil merenung dalam merenung untuk
menciptakan seni ada beberapa teori Teori-teori itu ialah : teeori
pengungkapan,teori metafisik dan teori psikologi.
Teori Pengungkapan
Seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia. Teori
ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika
menciptakan suatu karya seni.
Teori Metafisik
Teori seni yang bercorak metafisis merupakan saah satu teori
yang tertua, yakni berasal dari Ploto yang karya-karya tulisannya untuk sebagai
membahas estetik filsafati,konsepsi keindahan dan teori seni.
Teori Psikologis
Teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam
pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode psikologis. Misal berdasar
psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan
keinginan-keinginan bawah sadar dari seorang seniman.
C.
Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar
rasi, artinya cocok,kena benar,dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai
itu mendukung unsur perpaduan,pertentangan,ukuran dan seimbang.
Seperti halnya berpakaian harus dipadukan warnanya bagian
atas dengan bawahannya.
Teori Obyektif Dan Teori Subyektif
The Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika menjelaskan
bahwa dalam mencipta seni ada dua teori yakni teori obyektif dan teori
subyektif.
Teori obyektif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri
yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualita) yang memang telah melekat
pada bentik indah yang bersangkutan terlepas dari orang yang mengamatinya.
Teori subyektif menyatakan ciri-ciri yang menciptakan
keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri
seseorang yang mengamati sesuatu benda.
Teori Perimbangan
Teori obyektif memandang keindahan sebagai suatu kwalita
dari benda-benda. Kwalita bagaimana yang
menyebabkan sesuatu disebut indah telah di jawab oleh bangsa Yunani Kuno dengan
teori perimbangan yang bertahan sejak abad 5 sebelum masehi sampai abad 17 di
Eropa sebagai contoh bangunan arsitektur Yunani Kuno yang berupa banyak tiang besar.
Bangsa Yunani menemukan bahwa hubungan-hubungan matematik
yang cermat sebagaimana terdapat dalam ilmu ukur dan berbagai pengukuran
proporsi ternyata dapat di wujudkan dalam benda-benda bersusun yang indah.
Teori pertimbangan berlaku dari abad ke-5 sebelum masehi
sampai abad ke 17 masehi selama 22 abad. Teori tersebut runtuh karena desakan
dari filsafat empirisme dan lairan-aliran termasuk dalam seni bagi mereka
keindahan hanyalah kesan yang subyektif sifatnya.
Keindahan hanya ada pada pikiran orang yang menerangkannya
dan setiap pikiran melihat suatu keindahan yang berbeda-beda.
0 komentar:
Posting Komentar