Jumat, 07 November 2014





Rangkuman Bab II-V



 Dosen Pembimbing: Ibu Annur Husnul Khotimah, SPsi.,MPsi

Disusun Oleh:
Nama: Jeffry
NPM: 15214614
Kelas: 1EA20



Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
2014



BAB II
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A.Manusia

Dalam kehidupan ini, manusia memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari banyak segi. Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia(ilmu kimia). Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisik), manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan makhluk mamalia(biologi).
Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapta berdiri sendiri ( sosiologi). Makhluk yang selalu ingin mempunyai ekuasaan (politik). Makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat). Dan lain sebagainya.

1. Manusia terdapat 4 unsur yang saling terkait seperti:
a.     Jasad, yaitu : badan kasar manuasia yang dapat di raba dan menempati ruang dan  waktu
b.     Hayat, yaitu : mengandung unsur hidup, yang di tandai dengan gerak.
c.     Ruh yaitu : bimbingan dan pimpinan dari tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan  memahami kebenaran.
d.     Nafas, dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri

Manusia terdiri dari :
a. Id : bagian yang tidak tampak , yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak tampak. Id merupakan libido murni, atau energy psikis yang menunjukan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex.
b. Ego : merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali di bedakan dari Id, sering kali di sebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena perannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat di mengerti oleh orang lain.
c. Superego : merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Di bandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal dalam individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal.



B.      Hakekat Manusia

a.      Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai salah satu kesatuan yang utuh

Tubuh adalah materi yang dapat dilihat,di raba,di rasa, wujudnya kongrit tetapi tidak abadi.Jika manusia meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat di dalam tubuh tidak dapat dilihat,tidak dapat di raba, sifatnya abstrak tetapi abadi.

b.      Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika di bandingkan dengan mahluk lainnya.

            Kesempurnaan terletak pada adab dan budayanya, karena manusia di lengkapi oleh penciptanya dengan akal,perasaan, dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia. Dengan akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Daya rasa (perasaan) dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan indrawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra, tingkatnya rendah dan terdapat di manusia ataupun binatang,

Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya :

1.      Perasaan intelektual, yaitu petasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
2.      Perasaan estetis, yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan.
3.      Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
4.      Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain.
5.      Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain.
6.      Perasaan religious, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.

Adanya kehendak dari setiap manusia mampu menciptakan perilaku tentang kebaikan    menurut moral seperti:
  a. Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi
  b.  Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi)
C. Kepribadian Bangsa Timur
Menurut L.K Hsu, untuk menghindari pendekatan terhadap jiwa manusia, hanya sebagai subyek yang terkandung dalam batas individu yang terisolasi, maka Hsu mengembangkan konsep bahwa ada 8 daerah yang seolah seperti lingkaran konsetris sekitar diri pribadi, yaitu:
a. Nomor 7 dan 6: Disebut daerah tak sadar dan sub sadar. Kedua lingkaran itu berada di daerah pedalaman dari alam jiwa individu dan terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yang telah terdesak ke dalam, sehingga tidak disadari lagi oleh individu yang bersangkutan.

b. Nomor 5: Disebut kesadaran yang tak dinyatakan (unexpressed conscious).Lingkaran itu terdiri dari pikiran dan gagasan yang di sadari oleh individu tersebut, tapi disimpannya saja di alam jiwanya sendiri. Hal ini disebabkan karena ada kemungkinan, bahwa:

a. Ia takut salah dan takut dimarahi
b. Sungkan menyatakan atau karena belum yakin bahwa ia akan mendapat respons
c. ia malu karena takut ditertawakan
d. ia tidak bisa menemukan kata-kata atau perumusan yang cocok untuk menyatakan gagasan yang bersangkutan kepada sesamanya.

c. Nomor 4: disebut kesadaran yang dinyatakan (expressed conscious).Lingkaran ini di dalam alam jiwa manusia mengandung pikiran, gagasan dan perasaan yang dapat dinyatakan secara terbuka oleh si individu.

d. Nomor 3: disebut lingkaran hubungan karib,mengandung konsepsi tentang orang-orang, binatang-binatang atau benda-benda yang oleh si individu diajak bergaul secara mesra dan karib.

e. Nomor 2: disebut lingkungan hubungan berguna, tidak lagi ditandai oleh sikap sayang dan mesra.

f. Nomor 1: disebut lingkaran hubungan jauh,terdiri dari pikiran dan sikap alam jiwa manusia tentang manusia,benda-benda,alat-alat pengetahuan dan adat yang ada dalam kebudayaan dan masyarakat sendiri.

g. Nomor  0 disebut lingkungan dari luar, terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan yang hampir sama dengan pikiran yang terletak dalam lingkungan nomor 1. Hanya bedanya dari pikiran dan gagasan yang diluar masyarakat Indonesia

Pada bagian Psiko-sosiagram, daerah lingkaran nomor 4 dibatasi dengan garis yang digambarkan lebih tebal dari garis lainnya. Garis itu menggambarkan batas dari alam jiwa individu.

D. Pengertian Kebudayaan

Menurut Melville J. herkovits dan Bronislaw Malinowski, Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Herkovits memandang kebudayaan sebagai superorganic, karena kebudayaan yang turun-temurun dari generasi ke generasi hidup terus.
     Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu dari kata Budhayah yang berarti budi atau akal.



E. Unsur-Unsur Kebudayaan

Menurut C. Kluckhohn ada 7 unsur kebudayaan Universal yaitu:
a. Sistem religi ( sistem kepercayaan)
Manusia sebagai Homo Religicus, Manusia yang memiliki kecerdasan dan pikiran dan perasaan luhur, akan mengetahui bahwa di atas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar. Karena itu, manusia takut, sehingga menyembahnya dan lahirlah keercayaan yang sekarang menjadi agama.

b. Sistem organisasi kemasyarakatan
Manusia ssebagai Homo Socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah, namun memiliki akal, maka disusunlah organisasi kemsyarakatan yang dimana manusia akan bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
c. sistem pengetahuan
Manusia sebagai Homo Sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri. Disamping itu, terdapat juga orang lain. Kemampuan manusia mengingat-ingat apa yang telah diakui kemudian menyampaikannya kepasa orang lain melalui bahasa, dan dapat menyebabkan pengetahuan yang menyebar luas. Akan mendapatkan hasil lebih apabila pengetahuan itu dibukakan, maka penyebarannya dapat dibukakan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

d.
Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi  
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
e. Sistem teknologi dan peralatan
Manusia sebagai Homo Faber. Bersumber dari pemikiran manusia yang cerdas dan dibantu dengan tangannya yang dapat memegang sesuatu dengan sesuatu dengan erat, manusia dapat membuat dan mempergunakan alat, dengan alat-alat ciptaannya itulah manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya daripada binatang.
f. Bahasa
Manusia sebagai Homo Longuens. Bahasa manusia pada mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda (kode) yang kemudian disempurnakan dalam  bahasa lisan sampai tulisan.

g. Kesenian
Manusia sebagai Homo Aesteticus. Setelah manusia dapat mencukupi kebutuhan fisiknya, maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya untuk dipuaskan. Manusia bukan lagi semata-mata memenuhi kebutuhan isi perut saja, mereka juga perlu pandangan mata yang indah, suara merdu, yang semuanya dapat dipenuhi melalu kesenian.


F. Wujud Kebudayaan

Menurut Dimensi Wujudnya, kebudayaan mempunyai 3 wujud:

1. Kompleks gagasan konsep, dan pemikiran manusia
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang bisa disebut pikiran.

Beberapa aktivitas manusia yang saling beriteraksi, saling kongkret dapat diamati atau diobservasi. Wujud ini disebut sistem sosial

     2. Kompleks aktivitas
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat di amati atau diobservasi. Wujud ini sering disebut sistem sosial, Sistem sosial bersifat kongkret, terjadi di sekeliling kita sehari-hari bisa diobservasi, di foto dan didokumentasi.

3. Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Aktivitas karya manusia tersebut menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya.

Ketiga wujud kebudayaan tersebut, dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat tak berpisah satu sama yang lainnya.

G. Orientasi Nilai Budaya

Menurut C,Kluckhohn Sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1.    Hakekat hidup manusia (MH)
Hakekat hidup untuk manusia setiap kebudayaan berbeda secara ekstrem ada yang berusaha untuk memandang hidup,ada pula denga pola kelakuan tertentu yang mengganggap hidup sebagai hal yang baik “mengisi hidup”

2.    Hahekat karya manusia (MK)
Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda. Di antaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup karya memberikan kedudukan atau kehormatan karya merupakan  gerak hidup untuk menambah karya lagi.

3.    Hakekat waktu manusia (WM)
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau ada pula yang berpandangan untuk masa kini atau masa yang akan datang.

4.    Hakekat alam manusia (MA)
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin.

5.    Hakekat hubungan manusia (MN)
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secra  horizontal (sesamanya) maupun secra vertical (orientasi kepada tokoh tokoh) ada pula yang berpandangan individualistis (menilai tinggi kekuatan sendiri).

H. Perubahan Kebudayaan
Semua kebudayaan tidak ada yang statis, melainkan selalu dinamika dan gerak.
Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tadi.
Gerak/ perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal seperti:
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri. Misal jumlah penduduk
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.jika masyarakat terbuka maka cenderung berubah lebih cepat.

Perubahan juga terjadi karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru khususnya teknologi dan inovasi

Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola-pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat

Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain aturan dan norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan.

Sedangkan perubahan kebudayaan atau akulturasi terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu di hadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut. Beberapa masalah yang menyangkut proses tadi adalah :

a.      Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterima
b.      Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang sulit di terima
c.       Individu-individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur yang baru
d.      Ketegangan-ketegangan-ketegangan apakah yang timbul sebagai akibat akulturasi tersebut.

1.      Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah :

a. Unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah di pakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya.
b. Unsur-unsur yang terbukti mambawa manfaat besar.
c. Unsur-unsur yang dengan mudah di sesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsur-unsur tersebut.

2.   Unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh sesuatu masyarakat adalah misalnya:

a. Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi
b. Unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi.

3.   Pada umunya generasi muda di anggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi.sebaliknya generasi tua, di anggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.

4.   Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi,selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.. Perubahan masyarakat dianggap oleh golongan tersebut sebagai keadaan krisis yang membahayakan keutuhan masyarakat

Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu kebudayaan baru diantaranya :

1.   Terbatasnya masyarkat memiliki hungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2.   Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan dan harus disensor sulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
3.   Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru.
4.   Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan-landasan bagi diterimanaya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5.   Apabila unsur yang baru itu meniliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.

I.        Kaitan Manusia Dan Kebudayaan

Secara sederhana hungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang di laksanakan manusia.
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa malaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat di pandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat di nyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain.
Proses diakletis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :

1.   Eksternalisasi: yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2.   Obyektivitas: yaitu proses di mana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3.   Internalisasi: yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia.
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan erat satu sama lain.

































Bab III
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

Hampir setiap jaman sastra mempunyai peranan yang lebih penting alasan pertama, karena sastra mempunyai bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia.
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Filsafat yang menggunakan bahasa juga merupakan abstraksi
Sastra didukung oleh cerita agar lebih menarik, dan dengan cerita orang mudah memberikan gagasan-gagasannya.

B. Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Prosa
prosa dalam bahasa Indonesia merupakan cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran,lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.

Prosa ada 2 tipe yaitu Prosa lama dan Baru

Prosa lama meliputi :

1.  Dongeng-dongeng
2.  Hikayat
3.  Sejarah
4.  Epos
5.  Cerita Pelipur Lara.

B. prosa baru meliputi :

1. Cerita Pendek
2. Roman / Novel
3. Biografi
4. Kisah
5. Otobiografi.

Nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain:
a. Prosa fiksi memberikan kesenangan:
Pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa yang dikisahkan
b. Prosa fiksi memberikan informasi : memberikan informasi yang tidak ada dalam ensiklopedia
c. Prosa fiksi memberikan warisan cultural:  menstimulasi imajinasi dan merupaka saran bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa
d. Prosa memberikan keseimbangan wawasan: seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu
Berkenaan dengan moral, karya sastra dibagi 2 yaitu:
a. Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya
b. Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya

D. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan dengan Puisi

Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/ estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.

Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1. Figura bahasa (figutrative language ) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori sehingga puisi menjadi segar hidup, menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
2.  Kata-kata  yang ambiqiuitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda
3.  Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4.  Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.  Pengulangan yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang di lukiskan,sehingga lebih menggugah hati.

Alasan-alasan yang melandasi penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagi berikut :

1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.

Dengan membaca puisi mahasiswa dapat di ajak untuk dapat menjenguk hati/penyair manusia, baik orang lain maupun diri sendiri.

3.      Puisi dan keinsyafan sosial
Secara imaginative puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa :
-  Penderitaan atas ketidakadilan
-  Perjuangan untuk kekuasaan
-  Konflik dengan sesama
-  Pemberontakan terhadap hukum Tuhan

Puisi merupakan sesuatu yang hidup dalam metafisis, suatu impian yang berkribadian sehingga sukar dihayati isinya, Walaupun demikian bila puisi dibaca dengan baik setidaknya akan membantu pembaca dalam menafsirkannya.

Bab IV
Manusia dan Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada) ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan.
Cinta mengandung arti mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya. Cinta yang mendalam itulah kasih yang dapat diwujudkan secara nyata
Cinta memegang peranan penting  dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam hubungan perlkawinan,pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab.

Unsur-unsur dasar cinta, yaitu:
a. Pengasuhan: cinta seorang ibu pada anaknya
b. Tanggung Jawab: Sesuatu tindakan yang sama sekali suka rella yang dalam kasus hubungan ibu dan anak bayinya menunjukan penyelenggaraan atas hubungan fisik.
c. Perhatian: memperhatikan bahwa pribadi lain itu hendaknya berkembang dan membuka diri sebagaimana adanya
Menurut Dr. Sarlito W. Sarwono, cinta memiliki 3 unsur yaitu

a. Keterikatan: adanya perasaan untuk hanya bersama dia
b. Keintiman: adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.
c. Kemesraan : adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jau atau lama tidak bertemu, adanya ucapan yang mengungkapkan rasa sayang.
Cinta tingkat rendah adalah cinta yang paling keji, hina dan merusak rasa kemanusiaan.Beraneka ragam cinta tingkat rendah :

1.      Cinta kepada setan
2.      Cinta berdasarkan hawa nafsu
3.      Cinta yang lebih mengutamakan kecintaan pada orang tua, anak, istri, perniagaan dan tepat tinggal.






Hikmah cinta adalah sangat besar. Hanya orang yang telah diberi kefahaman dan kecerdasan oleh Allah sajalah yang mampu merenungkannya. Diantara hikmah-hikmah tersebut adalah:
  1. Sesungguhnya cinta itu adalah ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia, karena setiap cinta akan mengalami berbagai macam rintangan.
  2. Fenomena cinta yang telah melekat di dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan pembakit yang palig besar di dalam melestarikan kehidupan lingkungan.
  3. Fenomena cinta merupakan faktor utama didalam kelanjutan hidup manula, dalam kenal-mengenalantar mereka.
  4. Fenemone cinta, jika diperhatikan merupakan pengikat yang paling kuat di dalam hubungan antar anggota keluarga, kerukunan masyarakat, mengasihi sesama makhluk hidup, menegakkan keamanan, ketentraman, dan keselamatan di segala penjuru bumi.
B.      Cinta Menurut Ajaran Agama
Dalam kehidupan manusia,cinta menampakan diri dalam berbagai bentuk.Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang-kadang mencintai orang lain. Atau juga istri dan anaknya, hartanya atau Tuhan. Berbagai bentuk cinta dalam Al-Qur’an seperti:

-     Cinta Diri
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia sengan untuk tetpa hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri.

-     Cinta kepada sesama manusia
Agar manusia dapat hidup dangan penuh keserasian dan keharmonisan dengan menusia lainnya, tidak boleh tidak harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya.

-     Cinta seksual
Cinta erat kaitannya dengan seksual. Sebab ilaha yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian dan kerja sama antara suami dan istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga. Dorongan seksual penting untuk melahirkan keturunan

-     Cinta kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dengan anak-anakanya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dengan anak-anakanya, maka para ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiolagis seperti halnya dorongan keibuan,melainkan dorongan psikis.

-     Cinta kepada Allah
Puncak cinta manusia yang paling jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Tuhan dan kerinduan kepada-Nya.

-          Cinta Kepada Rasul
Cinta kepada Rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta

C. Kasih Sayang

Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karanngan W.J.S Poerwadaminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang

Orang tua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam-macam dan juga sebaliknya. Cara pemberian cinta kaih orang tua terhadap anaknya dapat di bedakan seperti:

1. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif
Orang tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral-materil dengan sebanyak-banyaknya dan si anak menerima saja, mengiyakan tanpa memberi respon.

2. Orang tua bersifat pasif si anak bersifat aktif
Anak memberikan kasih saying berlebihan terhadap orang tuanya, sedangkan orang tua mendiamkan saja tingkah laku si anak.

3. Orang tua bersifat pasif si anak bersifat pasif
Masing-masing membawa hidupnya dan tingkah lakunya sendiri.

4. Orang tua bersifat aktif si anak bersifat aktif.
Orang tua dan anak saling memberi kasih sayang antar sesama

D. Kemesraan

Kemesraan berasal dari kata dasar mesra yang artinya perasaan simpati yang akrab kemesraan ialah hubungan akrab baik antara pria wanita yang sedang mabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.

E.      Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu menifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat di pisahkan dari kehidupan manusia, Hal ini karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.
       Pemujaan itusebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengannya

F.       Belas Kasihan
Dalam surat Yohanes di jelaskan ada tiga macam cinta.
 Cinta agape ialah cinta manusia kepada Tuhan
Cinta philia ialah cinta ibu bapaknya (orang tua) dan saudara
ke tiga cinta Amor/eros ialah cinta antara pria dan wanita.

Cinta terhadap sesama. Cinta terhadap sesama merupakan perpaduan antara cinta agape dan cinta philia.
Cinta sesama ini diberikan istilah belas kasihan untuk membedakan antara cinta kepada orang tua, pria-wanita, cinta kepada Tuhan.

 Cara-cara menumpahkan belas kasihan
Berbagai macam cara orang memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan kondisi.   Ada yang memberikan uang, ada yang memberikan barang, ada yang memberikan pakaian, makanan dsb
G. Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antar orang-orang yang sama-sama sebanding, sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadap orang-orang yang lemah tanpa daya.
Cinta kasih erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok yang smpai waktu itu terdapat diantara dua orang asing satu sama lain
Dalam cinta kasih erotis terdapat ekslisif yang tidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Ciri-ciri ekslusif dalam cinta kasih erotis ini perlu di bicarakan lebih lanjut. Kerap kali ekslusivitas dalam cinta kasih erotis disalah tafsirkan dan di artikan sebagai suatu ikatan hak milik.









           




Bab V
Manusia dan Keindahan
Kata keindahan berasal dari kata Indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dsb. Benda yang mempunya sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah tatanan, perabot rumah tangga, suara, warna, dan sebagainya. Keindahan ada disegala bidang, maka dari itu keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

Keindahan adalah kebenaran, keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan, keduanya punya nilai yang sama yaitu abadi.

Keindahan bersifat universal, artinya adalah tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau local.

A. Apakah Keindahan itu?

            Keindahan adalah suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati Karena tidak jelas. Keindahan baru jelas jika duhubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Keindahan baru dapat dinikmati jika sudah berwujud bentuk.
            Menurut The Liang Gie dalam buku “Garis Besar Estetika, keindahan diterjemahkan dengan kata “beautiful”. Dalam bahasa Perancis “beau”, Italia dan Spanyol “bello”, dan latin “bellum”.
            Keindahan menurut cakupannya orang harus membedakan antara keindahan sebgai suatu kwalita abstrak dan sebagai sebeuah benda tertentu yang indah. Kata keindahan dibedakan jadi beauty (keindahan) dan the beautiful (benda atau hal yang indah) dalam bahasa Inggris.

Perbedaan menurut luasnya pengertian yaitu:
            a. Keindahan dalam arti luas
            b. Keindahan dalam arti estetis murni
            c. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan

Kata indah dan keindahan sudah pernah disebutkan beberapa tokoh besar di Yunani seperti Plato dan Aristoteles. Di Yunani ada keindahan dalam arti estetis yang disebut “symmetria” untuk keindahan berdasar penglihatan (missal karya pahat dan arsitektur) dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran (music)

Pengertian keindahan seluas-luasnya menjadi:
            a. Keindahan seni
            b. Keindahan alam
            c. Keindahan moral
            d. Keindahan Intelektual

Keindahan dalam arti estetis murni:
 Menyangkut pnegalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya

Keindahan dalam arti terbatas: lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang diserapnya dengan penglihatan yakni berupa bentuk dan warna.

Keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang disering disebut:

            a. Kesatuan (unity)
            b. Keselarasan ( harmony)
            c. Kesetangkupan ( symmetry)
            d. keseimbangan (balance)
            e. perlawanan (contrast)

Kesimpulannya keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata.

b. Nilai Estetik

            Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik.
            Di bidang filsafat, istilah nilai sering dipakai sebagai suatu kata benda abstrak yang berarti keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness)
            Nilai ada yang membedakan antara nilai subyektif dan obyektif atau ada yang membedakan nilai perseorangan dan nilai kemasyarakatan, penggolongan pentingnya adalah nilai ekstrinsik dan instrinsik.

Sebab Manusia Menciptakan Keindahan

Alasan/motivasi dan tujuan seniman menciptakan keindahan:

1. Tata nilai yang telah usang
 Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan

2. Kemerosotan Zaman
merosotnya moral manusia seperti tingkah laku dan perbuatan yang bejad terutama dari dari segi kebutuhan seksual.

3. Penderitaan Manusia
Banyak factor yang membuat manusia itu menderita, tapi yang paling menentukan adalah factor manusianya sendiri.

4. Keagungan Tuhan
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam.

B. Renungan

Renungan berasal dari kata renung :artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam, Renungan adalah hasil merenung dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori Teori-teori itu ialah : teeori pengungkapan,teori metafisik dan teori psikologi.

Teori Pengungkapan
Seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia. Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni.

Teori Metafisik
Teori seni yang bercorak metafisis merupakan saah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Ploto yang karya-karya tulisannya untuk sebagai membahas estetik filsafati,konsepsi keindahan dan teori seni.

Teori Psikologis
Teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode psikologis. Misal berdasar psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seorang seniman.

C.      Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok,kena benar,dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mendukung unsur perpaduan,pertentangan,ukuran dan seimbang.
Seperti halnya berpakaian harus dipadukan warnanya bagian atas dengan bawahannya.

Teori Obyektif Dan Teori Subyektif

The Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika menjelaskan bahwa dalam mencipta seni ada dua teori yakni teori obyektif dan teori subyektif.
Teori obyektif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualita) yang memang telah melekat pada bentik indah yang bersangkutan terlepas dari orang yang mengamatinya.
Teori subyektif menyatakan ciri-ciri  yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati sesuatu benda.



Teori Perimbangan

Teori obyektif memandang keindahan sebagai suatu kwalita dari benda-benda. Kwalita bagaimana yang menyebabkan sesuatu disebut indah telah di jawab oleh bangsa Yunani Kuno dengan teori perimbangan yang bertahan sejak abad 5 sebelum masehi sampai abad 17 di Eropa sebagai contoh bangunan arsitektur Yunani Kuno yang berupa banyak tiang besar.

Bangsa Yunani menemukan bahwa hubungan-hubungan matematik yang cermat sebagaimana terdapat dalam ilmu ukur dan berbagai pengukuran proporsi ternyata dapat di wujudkan dalam benda-benda bersusun yang indah.
Teori pertimbangan berlaku dari abad ke-5 sebelum masehi sampai abad ke 17 masehi selama 22 abad. Teori tersebut runtuh karena desakan dari filsafat empirisme dan lairan-aliran termasuk dalam seni bagi mereka keindahan hanyalah kesan yang subyektif sifatnya.
Keindahan hanya ada pada pikiran orang yang menerangkannya dan setiap pikiran melihat suatu keindahan yang berbeda-beda.





















                    





0 komentar:

Posting Komentar