TUGAS SOFTSKILL
KOMUNIKASI BISNIS
4.EA.01
Kelompok 2
Adam Revaldi 10214171
Agus Prasetio 10214503
Dimas Yoga Pradika 13214127
Erianda Rachmawan L 13214596
Jeffry 15214614
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
A. Peranan
Komunikasi dalam bisnis
1. Pengertian
Komunikasi dan Bisnis
a. Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan
pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya
pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan.
Komunikasi adalah persepsi dan aspresiasi. Bisnis dan komunikasi sebagai
sama-sama proses sosial, kita akan sampai pada kesimpulan bahwa komunikasi
adalah bisnis dan sebaliknya, bisnis adalah komunikasi.
b.
Bisnis
Bisnis
adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan cara bertransaksi. Biasanya
bisnis terjadi apabila seseorang melakukan jual atau beli suatu barang maupun
jasa kepada konsumennya. Adapun tujuan lain dari bisnis yaitu mendapatkan
keuntungan atau biasa disebut dengan laba. Dalam artian lain, bisnis adalah
melakukan suatu aktivitas dan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan.
2. Pengertian
Komunikasi Bisnis
Komunikasi
bisnis adalah pertukaran gagasan dan informasi yang memiliki tujuan tertentu
yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau
sinyal. Bisnis melibatkan pertukaran informasi secara terus – menerus. Lebih
banyak bisnis yang dijalankan makan semakin luas juga komunikasi yang akan
tercipta. Pemahaman lainnya adalah komunikasi Bisnis adalah komunikasi yang
digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam jenis dan bentuk
komunikasi untuk mencapai tujuan bisnis. Pada dasarnya ada dua bentuk
komunikasi yang umum digunakan dalam dunia bisnis, yaitu, komunikasi verbal dan
komunikasi nonverbal.
Peran komunikasi dalam berbisnis sangatlah penting karena komunikasi yang baik dapat menguntungkan sebuah bisnis yang sedang dilakukan. Terciptanya komunikasi yang baik serta komunikasi yang efektif akan mendatangkan sebuah keuntungan dalam berbisnis. Maka seseorang yang dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain biasanya dengan mudah menjalankan bisnis yang dikelolanya. Dengan demikian, bisnis dan komunikasi berjalan bergandengan tangan.
Peran komunikasi dalam berbisnis sangatlah penting karena komunikasi yang baik dapat menguntungkan sebuah bisnis yang sedang dilakukan. Terciptanya komunikasi yang baik serta komunikasi yang efektif akan mendatangkan sebuah keuntungan dalam berbisnis. Maka seseorang yang dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain biasanya dengan mudah menjalankan bisnis yang dikelolanya. Dengan demikian, bisnis dan komunikasi berjalan bergandengan tangan.
3. Komunikasi
Bisnis menurut Ahli
Menurut
Purwanto (2006:4), pengertian komunikasi bisnis yaitu komunikasi yang digunakan
dalam dunia bisnis, mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi
verbal ataupun komunikasi non verbal untuk mencapai tujuan tertentu.
4. Hubungan
Komunikasi dengan Bisnis
Seperti yang kita ketahui bersama jika komunikasi merupakan
elemen terpenting yang diberikan Tuhan kepada manusia, karena dengan komunikasi
kita menjadi mahluk hidup bukan benda lagi, komunikasi bisa menghidupkan nyawa
sosial yang menjadi harapan kita untuk tetap berperan sebagai manusia. Selain
komunikasi ada juga faktor penting yang harus kita lakukan, yaitu bisnis, yah
bisnis, karena dengan bisnis kita bisa menghasilkan simbiosis mutualisme untuk
memenuhi kebutuhan dan hasrat hidup kita sebagai manusia.
Kemajuan
di bidang transformasi informasi (komunikasi) juga berlangsung sangat pesat,
sehingga informasi tentang keadaan tertentu dapat disampaikan tanpa tergantung
jarak geografis. Kemajuan dibidang komunikasi (media massa) telah mempengaruhi
pola-pola bisnis antarmanusia. Bisnis dan komunikasi sama-sama memulai
kegiatannya dengan melakukan proses produksi. Lebih jelasnya bisa dijelaskan
sebagai berikut:
§ Dalam komunikasi, yang diproduksi
dinamakan informasi, sedangkan dalam bisnis, yang diproduksi adalah barang dan
jasa.
§ Bisnis dan komunikasi menyampaikan
produk tersebut kepada pihak lain. Dalam komunikasi, pihak lain disebut
communicator, audience, destination, dst. Sementara dalam kegiatan bisnis pihak
lain sering disebut konsumen, klien, buyer, dst.
§ Komunikasi dan bisnis sama-sama
menimbulkan reaksi tertentu dan mempunyai hambatan-hambatan yang spesifik.
Dalam dunia bisnis, reputasi dan kredibilitas harus dibangun
agar kustomer merasa nyaman hingga memberikan kepercayaannya pada anda.
Terutama dalam hubungan bisnis jangka panjang dengan pekerja dan kustomer,
memiliki kepekaan profesionalisme akan menghadirkan banyak nilai positif.
Disinilah perlunya memainkan peran komunikasi bisnis.
Keberhasilan bisnis apapun tergantung pada efektivitas
komunikasi. Semakin efektif sebuah komunikasi, semakin positif nilai yang
dihasilkan. Efektivitas sebuah komunikasi sesungguhnya diukur dari seberapa
jauh menghasilkan aksi dari audiens dan pembaca.
B. Tujuan dari Komunikasi dalam
Bisnis
Dalam proses komunikasi bisnis ini, terdapat fungsi
dan tujuan di dalammya. Sebagaimana dinyatakan Sutrisna Dewi, yaitu :
1.
Informatif
Pimpinan dan anggota organisasi membutuhkan banyak
sekali informasi untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka. Informasi tersebut
berkaitan dengan upaya organisasi untuk mencapai tujuannya.
2.
Pengendalian (Regulatory)
Komunikasi berfungsi sebagai pengatur dan pengendali
organisasi. Komunikasi dalam hal ini berupa peraturan, prosedur, perintah, dan
laporan.
3.
Persuasif
Komunikasi berfungsi mengajak orang lain mengikuti
atau menjalankan ide/ gagasan atau tugas.
4.
Integratif
Dengan adanya komunikasi, organisasi yang terbagi
menjadi beberapa bagian atau departemen akan tetap merupakan satu kesatuan yang
utuh dan terpadu.
Sementara itu tujuan komunikasi bisnis yang dinyatakan
Dan B. Curtis dan James J. Floyd dan Jerry L. Winsor 11, yaitu :
1.
Menyelesaikan Masalah dan Membuat Keputusan.
Pendapat tersebut tidak dapat dibantah karena semakin
tinggi kedudukan seseorang dalam bisnis, dirinya akan semakin bergantung kepada
keahlian seseorang dalam bisnis., dirinya akan semakin bergantung kepada
keahlian seseorang dalam membuat keputusan dan memecahkan masalah untuk suatu
keberhasilan. Menurut Yulk , keahlian teknis seringkali lebih penting bagi para
manajer tingkat rendah, walaupun tampaknya para manajer tingkat menengah
menggunakan keahlian teknis dan konsepsi ( dalam pembuatan keputusan strategis
) paling sering digunakan para manajertingkat atas.
2.
Mengevaluasi Perilaku.
Para anggota organisasi memerlukan suatu penilaian
untuk mengetahui hal-hal yang akan mereka lakukan atau kapan koreksi terhadap
prestasi mereka diperlukan. Penilaian terhadap hal-hal seperti itu memerlukan
kepekaan dan keahlian komunikasi.
Tujuan lainnya dalam komunikasi bisnis, sebagaimana
dinyatakan oleh Soeganda Priyatna dan Elvinaro Ardianto adalah pemenuhan
kebutuhan barang dan jasa dalam masyarakat yang diperlukan untuk meningkatkan
taraf hidupnya. Dalam kegiatan bisnis ini memiliki tujuan sendiri yakni sebagai
usaha untuk mendapatkan laba. Tujuan yang ditetapkan organisasi/ lembaga bisnis
sangat berkaitan dengan sisitem nilai masyarakat tempat organisasi/ lembaga
bisnis tersebut beroperasi.
C.
Umpan Balik dan Bentuk-Bentuknya
1. Pengertian Umpan Balik
Umpan balik dalam proses komunikasi adalah
sebuah balasan yang di kirimkan oleh komunikan kepada komunikator, setelah
menerima pesan dari sang komunikator.
2. Bentuk-bentuk
Umpan Balik
a. External Feedback
Umpan balik yang baik diterima langsung oleh komunikator dari komunikan.
Umpan balik yang baik diterima langsung oleh komunikator dari komunikan.
b. Internal Feedback
Umpan balik yang diterima komunikator bukan dari komunikan akan tetapi datang dari pesan itu sendiri atau dari komunikator itu sendri.
Umpan balik yang diterima komunikator bukan dari komunikan akan tetapi datang dari pesan itu sendiri atau dari komunikator itu sendri.
c. Direct Feedback atau
Immediate Feedback
Umpan balik langsung dalam suatu komunikasi, komunikan menggerakkan salah satu anggota badannya.
Umpan balik langsung dalam suatu komunikasi, komunikan menggerakkan salah satu anggota badannya.
d. Indirect Feedback atau
Delaiged Feedback
Dalam bentuk surat kepada redaksi surat kabar, penyiar radio, dll. Hal ini umpan balik membutuhkan waktu.
Dalam bentuk surat kepada redaksi surat kabar, penyiar radio, dll. Hal ini umpan balik membutuhkan waktu.
e. Inferential Feedback
Umpan balik yang diterima dalam komunikasi massa yang disimpulkan sendiri ioleh komunikator meskipun secara tidak langsung akan tetapi cukup relevan dengan pesan yang disampaikan.
Umpan balik yang diterima dalam komunikasi massa yang disimpulkan sendiri ioleh komunikator meskipun secara tidak langsung akan tetapi cukup relevan dengan pesan yang disampaikan.
f. Zero Feedback
Artinya bahwa komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator kepada komunikan meskipun komunikan menyampaikan umpan balik tersebut tidak dipahami oleh komunikator.
Artinya bahwa komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator kepada komunikan meskipun komunikan menyampaikan umpan balik tersebut tidak dipahami oleh komunikator.
g. Neutral Feedback
Umpan balik yang netral berarti bahwa informasi yang diterima kembali oleh komunikator tidak relevan dengan pesan yang disampaikan semula.
Umpan balik yang netral berarti bahwa informasi yang diterima kembali oleh komunikator tidak relevan dengan pesan yang disampaikan semula.
h. Positive Feedback
Komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada kemunikan mendapat tanggapan positif, misalnya dengan adanya penerimaan pada pesan yang disampaikan.
Komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada kemunikan mendapat tanggapan positif, misalnya dengan adanya penerimaan pada pesan yang disampaikan.
i. Negative Feedback
Komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator mendapat tantangan dari komunikan.
Komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator mendapat tantangan dari komunikan.
D. Kesalahpahaman
Dalam Berkomunikasi
Tidak semua proses komunikasi itu dapat
berjalan dengan lancar. Salah satu ketidaklancaran proses komunikasi yang
dilakukan adalah munculnya kesalahpahaman. Hal ini disebabkan oleh adanya
faktor-faktor penghambat komunikasi antara pengirim dan penerima pesan.
Faktor-faktor penghambat komunikasi tersebut dapat dikelompokkan ke dalam empat
masalah utama. Masalah tersebut adalah:
1. Masalah dalam mengembangkan pesan.
Sumber masalah potensial dalam mengembangkan
suatu pesan adalah dalam memformulasikan suatu pesan. Masalah dalam
mengembangkan suatu pesan dapat mencakup antara lain munculnya keragu-raguan
tentang isi pesan, kurang terbiasa dengan situasi yang ada atau masih asing
dengan audiens, adanya pertentangan emosional, atau kesulitan dalam
mengekspresikan ide atau gagasan.
2. Masalah dalam menyampaikan pesan.
Komunikasi dapat juga terganggu karena
munculnya masalah dalam mendapatkan pesan dari pengirim ke penerima. Masalah
dalam penyampaian pesan yang paling jelas adalah faktor fisik. Misalnya, pada
saat menggunakan sound system
terdapat sambungan kabel yang kurang baik , kualitas suara sound system yang kurang
baik, lampu penerangan tiba-tiba padam, audiens terhalang oleh pilar (tiang
bangunan).
Jika anda sedang menyampaikan presentasi
makalah atau kertas kerja, sebaiknya memilih tempat yang memungkinkan audiens
dapat melihat dan mendengar dengan jelas apa yang disampaikan.
Masalah lain yang muncul dalam penyampaian
suatu pesan adalah bila dua buah pesan yang disampaikan mempunyai arti yang
saling berlawanan atau bermakna ganda. Bila dua buah pesan disampaikan melalui
saluran penghubung yang cukup panjang. Orang terakhir yang menerima pesan
mungkin hanya dapat menangkap sebagian kecil saja dari orang yang pertama atau
bahkan pesan yang disampaikan bisa jadi bertentangan dengan pesan aslinya
3. Masalah dalam menerima pesan.
Masalah yang muncul dalam penerimaan suatu
pesan antara lain adanya persaingan antara penglihatan dengan suara, kursi yang
tidak nyaman, lampu yang kurang terang, dan kondisi lain yang dapat mengganggu
konsentrasi penerima.
Dalam beberapa kasus, gangguan atau masalah
penerimaan pesan dapat muncul berkaitan dengan kesehatan si penerima pesan.
Mislnya, pendengaran yang kurang baik, penglihatan yang mulai kabur atau bahkan
sakit kepala, juga dapat mengganggu penerima dalam menerima suatu pesan. Meskipun
hal tersebut tidak menghambat jalur komunikasi secara total, tetapi dapat
mengurangi konsentrasi si penerima pesan. Gangguan yang paling umum terjadi
adalah kurangnya konsentrasi selama melakukan komunikasi.
4. Masalah dalam menafsirkan pesan.
Meskipun suatu pesan mungkin hilang selama
proses penyampaian pesan terjadi, namun masalah terbesar adalah pada mata
rantai terakhir, di mana suatu pesan ditafsirkan oleh penerima pesan. Perbedaan
latar belakang, perbendaharaan bahasa, dan pernyataan emosional, dapat
menimbulkan munculnya kesalahpahaman antara pengirim dan penerima pesan.
Seseorang berkomunikasi dengan orang lain yang
memiliki pengalaman dan harapan yang serupa, maka apa yang dia katakan secara
otomatis cocok dengan kerangka berfikir dirinya. Bila seseorang menghadapi
orang yang memiliki latar belakang berbeda, apa yang dia katakan mungkin akan
ditafsirkan dari sudut pandang yang berbeda. Masalah dalam memahami pesan-pesan
sebenarnya terletak pada bahasa, yang menggunakan kata-kata sebagai simbol
untuk menggambarkan suatu kenyataan.
Suatu hal yang cukup menarik bahwa seseorang
mungkin bereaksi secara berbeda terhadap kata yang sama pada keadaan yang berbeda.
Suatu pesan yang jelas dan dapat diterima di suatu kondisi, namun dalam situasi
yang berbeda suatu kata dapat membingungkan. Hal ini tergantung pada hubungan
emosional antara penerima dan pengirim pesan.
E. CARA MEMPERBAIKI KOMUNIKASI
Mengatasi Hambatan Komunikasi Bisnis
Untuk dapat melakukan
komunikasi yang efektif diperlukan beberapa persyaratan, antara lain: Persepsi,
ketetapan, kredibilitas, pengendalian, dan kecocokan/ keserasian. Komunikasi
yang efektif dapat mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi dengan
memperhatikan tiga hal sebagai berikut:
1.
Membuat satu pesan
secara lebih berhati-hati
2.
Minimalkan gangguan
dalam proses komunikasi
3.
Mempermudah upaya
umpan balik antara si pengirim dan si penerima pesan
Dalam melakukan komunikasi adakalanya hasil yang dicapai tidak
sesuai dengan apa yang diharapkan. Dengan kata lain, komunikasi yang terjadi
tidak efektif, sehingga tidak mencapai sasaran dengan baik. Untuk dapat
melakukan komunikasi yang efektif diperlukan beberapa persyaratan, antara lain:
persepsi, ketepatan, kredibilitas, pengendalian, dan kecocokan/keserasian.
1. Persepsi
Komunikator harus dapat memprediksi apakah pesan-pesan yang akan
disampaikannya dapat diterima oleh penerima pesan. Bila prediksinya tepat,
audience akan membaca atau menerima tanggapannya dengan benar. Audience sebagai
penerima pesan, lalu akan mengantisipasi reaksi komunikator untuk menyusun
pesan yang diterima bagi diri mereka, dengan tetap melakukan penyesuaian untuk
menghindari kesalahpahaman dalam komunikasi tersebut.
2. Ketepatan
Audience mempunyai suatu kerangka pikir. Agar komunikasi yang
dilakukan mencapai sasaran, komunikator perlu mengekspresikan hal yang ingin
disampaikan sesuai dengan kerangka pikir audience. Apabila hal tersebut
diabaikan, maka yang muncul adalah miscommunication.
3. Kredibilitas
Dalam berkomunikasi, komunikator perlu memiliki suatu keyakinan
bahwa audience-audiencenya adalah orang-orang yang dapat dipercaya. Demikian
juga sebaliknya, komunikator harus mempunyai suatu keyakinan akan inti pesan
dan maksud yang ingin mereka sampaikan.
4. Pengendalian
Dalam berkomunikasi, audience akan memberikan suatu reaksi atau
tanggapan terhadap pesan yan disampaikan. Reaksi mereka dapat membuat
komunikator tertawa, menangis, bertindak, mengubah pikiran atau bersikap lemah
lembut. Hal ini ditentukan oleh intensitas reaksi yang dilontarkan audience
terhadap apa yang disampaikan oleh komunikator. Sebaliknya, reaksi audience
tergantung pada berhasil atau tidaknya komunikator mengendalikan audiencenya
saat melakukan komunikasi.
5. Kecocokan/keserasian
Komunikator yang baik selalu dapat menjaga hubungan persahabatan
yang menyenangkan dengan audience sehingga komunikasi dapat berjalan lancar dan
mencapai tujuannya. Seorang komunikator yang baik juga akan menghormati dan
berhasil memberi kesan yang baik kepada audience-nya.
0 komentar:
Posting Komentar